Senin, 11 November 2013

JANGAN MELUPAKAN PAHLAWAN MU !


Pada hari senin, 10 November 2013, Forum BEM DIY (FBD) yang terdiri dari BEM UST, STIA “AAN” AMIKOM dan UIN memperingati hari Pahlawan Nasional yang ke 68 dengan berziarah ke taman makam pahlawan Kusumanegara Yogyakarta. Dengan melakukan long march dari kampus UST kampus 1 sampai Taman Makam Pahlawan Kusumanegara.
10 November 1945 terjadi pertempuran dahsyat melawan penjajah di Surabaya hingga ribuan nyawa melayang. Mereka para pahlawan indonesia telah berjuang mempersembahkan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan indonesia yang telah kita rasakan saat ini. Tapi yang terjadi saat ini dengan negara kita seolah kembali diam. Dengan berbagai persoalan yang terjadi dilingkungan elit-elit republik ini.
Rasanya kita perlu kembali menengok sejarah dan bercermin betapa sulitnya para leluhur kita, para founding father untuk meraih kemerdekaan. Lalu apa kah kita ingin merusak dan menodai segalanya dengan perlakuan yang tidak mencerminkan kecintaan terhadap tanah air yang sesungguhnya?.
Apakah kita semua tahu, kemerdekaan yang kita nikmati sekarang ini adalah hasil perjuangan rakyat Indonesia. Mereka berjuang melawan penjajah dengan semangat rela berkorban yang tinggi. Mereka mempertaruhkan nyawa dan harta demi sebuah kemerdekaan. Sungguh luar biasa ! mereka berjuang tanpa pamrih. Beruntunglah kita saat ini. Penetapan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan oleh pemerintah marilah kita jadikan untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan bangsa ini.
Ingatlah, kemerdekaan bangsa ini tercapai karna rakyat indonesia mempunyai semangat perjuangan yang tinggi. Tanpa  semangat perjuangan yang tinggi, kita yakin kemerdekaan bangsa ini tidak akan tercapai. Mungkin saat ini kita tidak dijajah secara fisik namun secara moral dan ekonomi kita masih dijajah. Jika kita hanya diam saja maka selamanya rakyat Indonesia akan hidup dibawah penindasan penjajah dalam bentuk yang berbeda.
Ayo kita bangkitkan rasa nasionalisme dan patriotisme demi terciptanya tujuan negara kita yang telah di rumuskaan oleh pahlawan-pahlawan kita.-lio bijumes

Kamis, 24 Oktober 2013

STIA Prima Bone Sulsel Kunjungi STIA “AAN”

Yogyakarta masih terkenalsebagai kota pendidikan, hal tersebut dapat dilihat dari minat daerah lain untuk mengadakan study banding ke Yogyakarta. Study banding merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menambah wawasan dan pengetahuan yang akan ditetapkan kedepannya untuk menjadi lebih baik. Kegiatan seperti ini tentunya baik untuk perkembangan suatu organisasi.

Belum lama ini STIA PRIMA BONE, SulawesiSelatan mengadakanstudy banding ke STIA AAN Yogyakarta (29/9) dengan membawa 240 orang (mahasiswa, karyawan dan dosen).
Mereka membawa misi untuk mensosialisasikan STIA PRIMA Bone dengan STIA AAN Yogyakarta  karena memiliki jurusan yang sama. Di samping  itu untuk melihat perkembangan STIA AAN dibanding  STIA PRIMA.
Kedua perguruan tinggi swasta ini memiliki jurusan yang sama yaitu Administrasi Negara. Ini merupakan kunjungan pertama STIA PRIMA datang ke STIA AAN. Suatu kebanggaan tersendiri bagi STIA AAN, walaupun di Jogja peminatnya kurang tapi di daearah lain dianggap memilikis nilai lebih tersendiri. Sebagai tambahan saja, STIA AAN memiliki akreditasi B untuk S1 No: 024/BAN-PT/AK-XV/S1/VIII/2012 dan D3 B 001/BAN bisa dibilang merupakan salah satu perguruan tinggi yang memiliki jurusan Administrasi Negara terbaik di Yogyakarta.
Ditemui disela-sela kunjungannya di STIA AAN, Ketua STIA PRIMA BONE, Dua Andi Cahaya, M.Si menyatakan study banding ini menjadi tempat mahasiswa untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan. “Kita ingin melihat perkembangan di STIA AAN, karena kita memiliki jurusan yang sama. Disamping itu supaya mahasiswa yang tidak pernah meninggalkan kampungya dapat melihat kota sebesar ini sehingga mereka dapat menambah wawasannya,” tukas  Dua Andi Cahaya.
Pada kesempatan yang baik ini juga dipergunakan diadakan penanda tanganan MOU yang berisi tentang kerjasama dalam bidang akademik dan non akademik.  Ketua STIA AAN, Suhadi mengatakan bahwa pihaknya senang dan bangga mendapat kunjungan dari STIA Bone. “Saya sangat senang sekali mendapat kunjungan ini, sehingga membuat  kami lebih  termotivasi lagi agar dapat lebih baik lagi”, ujar Suhadi.
Disamping itu kunjungan ini dapat dijadikan perbandingan antara keduanya supaya dapat melihat perkembangan satu sama lain. Selain itu juga dapat membuka jaringan kerjasama, dan memberikan keuntungan-keuntungan non akademis, serta dapat memberikan kebanggaan untuk STIA AAN serta mendorong kebanggan untuk mahasiswa.
Hariati, mahasiswa semester 7 STIA PRIMA BONE memberikan kesan-kesannya selama kunjungan di STIA AAN ini. “Menurut saya ini sangat bagus sekali, semoga menjadi pengalaman dan dapat menjadi lebih baik lagi”, tegasnya.
Diharapkan study banding ini tidak hanya sebagai kunjungan saja, namun dapat meningkatkan kerjasama antara keduanya sehingga dapat mencetak mahasiswa-mahasiswa yang berkualitas dan berkompeten baik dalam bidang akademik, maupun non akademik.

Jumat, 18 Oktober 2013

menulislah

Menulislah. Kata perintah yang tak asing bagi kita..
Kata yang selalu mengaung didalam telinga kita "LPM Super Jimo".
Kata tersebut selalu membuat kita selalu tergerak dan termotivasi. Menulislah!
sebuah kata perintah agar kita selalu tergerak untuk selalu dan selalu membuat sebuah tulisan yang tercatat dalam buku ataupun laptop milik kita.
Menulislah, maka dunia akan mengenal anda.
janganlah anda berbangga diri terhadap apa yang anda omongkan, melainkan MENULISLAH maka tulisan anda akan dikenal banyak orang.

MENULISLAH dan MENULISLAH apa yang ada dipikiran anda.

MENULISLAH. . . . . . . ! ! ! ! ! !

Open Recruitment

hey kawan-kawan Administrator STIA "AAN" Yogyakarta.
LPM SuperJimo Open Recruitment loh ,
dimulai Hari ini formulir bisa diambil di sekret sampai tanggal 24 Oktober 2013.
Wawancara tanggal 24-25 Oktober 2013.
Syarat :
- Mahasiswa STIA AAN
- Semester 1 - 6
- Memiliki Minat dalam Jurnalistik
- Donasi 3.000
NB : Bagi kawan-kawan yang sudah mengisi formulir dari DPM bisa mengisi formulir kembali.

Terimakasih.


semangat berjuang dan semangat menulis untuk kebenaran.
SALAM PERS MAHASISWA . . . ! ! !

Selasa, 30 Juli 2013

Semangat Ramadhan


Ramadhan tahun ini berbeda dengan ramadhan tahun sebelumnya. Tahun ini lebih spesial dibandingkan dengan tahun sebelumnya, karena tahun ini para remaja masjid atau lebih dikenal dengan PRISMA sudah jarang atau bahkan sudah tidak ada lagi. Hanya segelintir pemuda yang tergerak hatinya untuk datang ke masjid.
Kita lihat saja perkembangan remaja masjid di daerah-daerah tertentu. Seperti saja Masjid Al-Fitroh Janti. Dalam survey yang dilakukan tim lapangan, remaja masjid sungguh memprihatinkan. Karena hanya segelintir remaja yang tergerak hatinya untuk meramaikan atau memakmurkan masjid tersebut. Kalau saja para remaja itu tau akan manfaat untuk memakmurkan masjid, pasti mereka berbondong-bondong untuk datang dan memakmurkan masjid, apa lagi hari ini merupakan 10 (sepuluh) hari yang ketiga. Keutamaan Ramadhan digambarkan dalam 10hari pertama, 10hari kedua, dan 10hari ketiga.
Pemandangan lain atau bahkan 180derajat dari remaja masjid. Para santri TPA yang tetap semangat mengaji dan menimba ilmu agama. Bahkan jumlahnya lebih banyak dari remaja masjid.
Semangat ramadhan, itu haruslah dipupuk dari dalam hati. Bukan dorongan orang lain. Karena semangat ramadhan itulah yang akan menuju kita dalam kemenangan di bulan syawal nanti.
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan.
Semoga ibadah di bulan ramadhan 1434H ini mendapatkan pahala yang berlipat ganda dan mencapai kemenangan di ‘idul Fitri 1 syawal 1434H.

Rabu, 12 Juni 2013

Pengumuman Juara Lomba Fotografi

Lomba Fotografi LPM Super Jimo
mengusung tema "Cinta Istimewa Dalam Harmoni Pluralisme"
mengapa kami mengusung tema tersebut ? karena Indonesia negara pluralisme (Agama, Ras, Adat, dan Suku). Yogyakarta salah satu kota dimana Pluralisme itu berkumpul, dan Yogyakarta sebagai kota pelajar dan salah satu tempat pemersatu PLURALISME.

berikut pengumuman Juara Lomba Fotografi.
Juara I
Gea Rizky
SMA N 1 Piyungan



Juara II
Tsani elvia Nita
SMA N 1 Wonosari













Juara III
Reza Aryanda Manggala Y
SMK N 3 Kasihan Bantul (SMSR Yogyakarta


Sabtu, 08 Juni 2013

Ketika Nilai Telah Tergadaikan ! !



Belum lama ini kita menghadapi ujian tengah semester genap. Sebentar lagi akan menghadapi ujian akhir semester (UAS). Kita pastinya berharap nilai UAS yang keluar baik dan memuaskan. Mungkin beberapa dari kita merasa penilaian yang diberikan dosen tidak obyektif. Dalam hal ini kita mendapatkan ketidakadilan dalam pemberian nilai.
Walaupun tidak sepenuhnya nilai itu dianggap penting bagi sebagian mahasiswa. Dalam faktanya ada beberapa dosen memberikan nilai secara asal-asalan tidak mempertimbangkan faktor-faktor yang lain. Saat kita sudah rajin belajar, datang kepertemuan kuliah dan mengerjakan tugas namun ketika UAS nilai kita jeblok dibawah mahasiswa yang jarang masuk kuliah dan tidak mengerjakan tugas. Seperti dalam ilustrasi gambar tersebut, mahasiswa yang belajar rajin diibaratkan beban yang berat dan penilaian diibaratkan seperti kapas. Walaupun terlihat banyak tapi sebenarnya tak seimbang.
Ada beberapa mata kuliah yang dianggap sebagian besar mahasiswa nilainya tidak obyektif, karena menurut mahasiswa proses penilaiannya hanya diambil dari nilai UTS dan UAS saja. Mata kuliah tersebut tidak pernah memberikan tugas, jadi setiap mahasiswa dituntut untuk memperhatikan dosen waktu mengajar di kelas.
Pada mata kuliah tersebut tidak ada aturan kelasnya, biasanya ada dosen yang menuntut kedisiplinan mahasiswa untuk tepat waktu dalam masuk kelas, karena menurut dosen tertentu waktu itu adalah sesuatu yang sangat penting dan tidak boleh disia-siakan.
Akan tetapi ada dosen yang lain tidak membuat aturan seperti itu. Jadi  mahasiswa terkesan menyepelekan untuk masuk kuliah. Ada juga dosen yang tidak menghitung presensi kehadiran karena yang diutamakan justru nilai UTS dan nilai UAS saja. Padahal pada dasarnya dari sistem penilaian akademik persentasi kehadiran harus di hitung karena persentasi kehadiran juga ada nilai tersendiri.
Setiap dosen diberi kewenangan untuk menentukan penilaiannya. Sehingga bermacam-macam penilaian dosen kepada mahasiswanya. Pemberian nilai biasanya di hitung dari persentasi kehadiran, nilai uts, nilai uan,dan nilai tugas. Sehingga nilai akhir mahasiswa akan lebih baik dari ini. Kalau hanya dari uts dan uas menurut saya itu kurang efektif.
Di dalam penyampaian materi mata kuliah tersebut kurang ngreget, dan materi yang disampaikan antara dosen dan buku ada sedikit perbedaan, sehingga membuat mahasiswa bingung dalam menentukan referensi untuk materi mata kuliah tersebut.
Sebaiknya dosen itu kalau memang mahasiswa dituntut untuk bisa memahami setiap materi yang diberikan seharusnya dosen tersebut lebih tegas dan harus dapat memahami setiap materi yang akan diberikan kepada mahasiswa sehingga tidak akan ada kejadian seperti itu. (Rere)

Semangat Mejalani Hidup



"
"KEGIGIHAN SEORANG PARIMAN"


Siapa yang tak kenal  dengan sosok kali ini. Salah satu orang yang telah lama bergelut di  STIA AAN. Sapa lagi kalau bukan Pak Pariman atau yang biasa kita sapa dengan panggilan “Pak Man”. Sobat In perlu tahu kalau Pak Man ini lahir pada tanggal 11 Mei 1955. Kira-kira sekarang umurnya hampir 58 tahun. Walaupun umurnya sudah lebih dari setengah abad bapak satu ini tetap semangat untuk bekerja.
Awal mula pak man bekerja sebagai penjaga malam sampai pernah menjadi penyuruh namun pada tahun 1Tidak disangka separuh lebih usia 1986Pak Man digunakan untuk mengabdi di STIA AAN. Tepatnya 34 tahun yang lalu beliau sudah bekerja di STIA AAN. Berarti Pak Man mulai mengabdi di STIA AAN sejak perguruan tinggi ini berdiri. Luar biasa memang Pak Man masih bertahan di STIA AAN jadi sudah hafal dengan kampus ini.
Walaupun Pak Man orangnya kecil namun ia mempunyai semangat yang tinggi untuk bekerja demi memenuhi kewajibannya menjadi seorang imam dalam keluarga. Beliau memiliki 5 orang anak dan 5 cucu. Anaknya yang belum menikah berjumlah 2 orang. Gayanya yang sederhana dan apa adanya membuat mahasiswa yang mengenalnya akan merasa nyaman ketika hanya sekedar ngobrol atau bercanda.
Hobi yang disukai Pak Man salah satunya bersepedaan. Dengan seksama Pak Man menjelaskan awal karinya bekerja di STIA AAN memerlukan pengorbanan yang sangat besar. Pernah ia bekerja dari rumah sampai kampus STIA AAN setiap hari menaiki sepeda dari tahun 1985-2010. Padahal jarak kampus sampai rumah sekitar 24 km.
Pasrah dengan kehendak yang kuasa selalu ia tanamkan dalam hidupnya. Namun ia juga tidak mudah menyerah dan selalu taat beribadah memohon kepada sang pencipta. Baginya mahasiswa yang bisa akrab dengannya adalah motivasi dan semangatnya untuk menjalani kehidupan. Semoga bermanfaat ya Sob IN. (fitri-Mozha)

Minggu, 02 Juni 2013

Download Aplikasi

Kecantikan Candi Sambisari dikala Merona


Candi sambisari adalah candi Hindu (Siwa), merupakan satu kawasan wisata yang berada di kabupaten sleman. Suasana yang eksotik dan nyaman membuat para wisatawan betah untuk berlama-lama menikmati keindahan arsitektur candi.


Terletak dibagian timur kabupaten sleman dengan jarak 12 km dari kota Yogyakarta, akses menuju kesana bisa menggunakan kendaraan pribadi baik roda dua ataupun roda empat.


Keindahan yang bisa dinikmati dikawasan candi sambisari ini ialah, panorama arsitektur candi yang begitu unik dengan letak candi yang berada dibawah permukaan rata-rata tanah yang ditemukan pada tahun 1966, namun pada tahun 1986 terkena erupsi gunung merapi, tempat yang asri indah nyaman dan nilai sejarahnya yang kuat. Seperti candi lainnya prambanan, mendut, dan banyu tibo, namun di candi sambisari belum banyak pengunjungnya dan masih kalah dengan candi prambanan, namun sebenarnya candi sambisari memiliki daya tarik sendiri yang tidak diketahui banyak orang.


Tidak perlu ongkos banyak untuk memasuki kawasan ini, cukup membayar Rp.1000 untuk anak-anak dan Rp.2000 untuk dewasa.

100 hari menampaki janji PRESIDEN BEM STIA "AAN"


1 April 2013 merupakan hari dimana 100 hari kerja Ketua DPM dan Presiden BEM. Sosok wanita yang begitu dekat dan hangat dimata rekan-rekannya. Penuh senyum dan selalu ceria, tanpa ada kata GALAU dalam hidupnya (dikampus). Nah dalam konteks ini, kami ingin menyoroti sosok tersebut. Dimana 100 hari kinerja setelah 22 Desember 2012 dilantik.
Wanita itu bisa menjadi pemimpin yang baik ketika ia merasa terpanggil untuk memimpin dan sudah pada waktunya ia memimpin. Dalam konteks tersebut, kemaren pada tanggal 21 april kita merayakan hari Kartini, dimana di negara ini haruslah menyamakan gender (persamaan kodrat antara laki-laki dan wanita).
Laki-laki yang merasa terpanggil itu haruslah berani untuk tampil kedepan. Akan tetapi hal demikianlah yang tidak bisa dicapai untuk menjadi sebuah kenyataan. Kenapa laki-laki bisa kalah dalam pemilihan? Kontekstualnya para pemilih itu hanya memilih orang yang popularitasnya sudah tinggi. Pemilih tidak mengetahui dengan jelas apa visi dan misi yang diusung calon presiden tersebut. “Yang penting saya kenal dia, karena dia bisa aktif merangkul kalangan.” kata salah seorang mahasiswa.
Mengapa para pemegang hak suara itu memilih calon yang popularitasnya sudah naik? Bukankah lebih baik memilih yang sudah mempunyai kapabilitas, bukan popularitas. Seorang yang hanya melihat dari popularitasnya saja, itu akan terlihat setelah masa kerja sudah melewati dari 100 hari. Dalam segi action awalnya memang bagus, setelah melewati 100 hari masa kerja terjadi penurunan.
Hal demikianlah yang ditakuti oleh beberapa kalangan mahasiswa. Mengingat SDM dikampus ini banyak yang wanita, kemungkinan untuk menjadi presiden itu seorang laki-laki sangatlah sulit untuk dicapai. Melihat kinerja SDM yang laki-laki sekarang masih MELEMPEM belum ada mempunyai jiwa untuk berorganisasi, inilah kritikan pedas untuk para laki-laki di kampus ini.
“Mengapa perlu adanya aksi cepat tanggap, kalau ngak ada aksi cepat tanggap negara itu akan repot,” kata seorang mahasiswa.