Setelah beberapa kali ngobrol-ngobrol
dengan insan intelek di kampus tercinta, akhirnya tim “lapangan” ES EN mendapatkan
jawabannya nih tentang pandangan mahasiswa terhadap gelar “Mahasiswa Teladan”.
Memang sepintas terdengar sangat prestis, namun bagaimanapun juga hal ini kami
rasa perlu untuk diangkat, biar teman-teman “pengkonsumsi” ES EN lebih interest
nih.. hehe. Siapa tau aja setelah ES EN mengangkat masalah ini, jadi pada
banyak yang usaha mati-matian buat jadi mahasiswa teladan. Gak rugi kan..?
hehe.
Wawancara
yang tim ES EN lakukan melibatkan seluruh angkatan nih, dari yang mahasiswa
semester I ampe mahasiswa yang udah kolot dikampus J..
Mulai
aja ya,,!!
Mahasiswa teladan itu harus memberi teladan
atau contoh tetapi teladan yang baik bukan yang jelek yaa,” Kalimat pertama
yang terlontar dari Triyatno, mahasiswa semester V dari Cilacap, ketika tim ES
EN mewawancarainya.
“ Mahasiswa teladan tuh bukan yang bergelut
dengan buku setiap saat tanpa mengenal satu sama lain (bersosialisasi) dengan
teman-teman lainya, karena mahasiswa teladan juga harus butuh bersosialisasi
dengan mahasiswa lain tidak. Supaya cakrawala seorang mahasiswa bisa luas dan
bisa mengerti dunia luar. “ sanggahnya menanggapi anggapan bahwa mahasiswa
teladan selalu identik dengan buku.
Selain itu mahasiswa teladan juga harus
bisa mengatur waktu,sikap dan tindakannya, mengetahui visi dan misi kampus, “
ujarnya lagi
Dalam pandangan kita selama ini pasti IP 4 juga akan
di anggap sebagai mahasiswa teladan, menanggapi hal itu, Brian, Mahasiswa
Semester I yang suka mengenakan baju kotak-kotak (bukan pengikutnya Jokowi
loch, hehe) menanggapi dengan serius, “untuk menjadi mahasiswa teladan tidak
harus memiliki IP4 yang penting bisa menerapkan atau mempraktekan yang sudah di
pelajarinya serta memang benar-benar menguasai ilmu yang sedang di
konsentrasikan di kampus.”
Dan menjadi mahasiswa teladan itu tidak
harus cantik dan cakep, yang penting bisa berkomunikasi dengan orang lain dan membuka diri untuk
tidak tertutup.” Sambungnya sambil terkekeh
“ Penilaian tentang Mahasiswa Teladan tidak
bisa kita konsepsikan pada satu pandangan saja, karena setiap mahasiswa
mempunyai “nilai lebih” dalam dirinya masing-masing, sehingga apa yang menjadi
nilai lebih itulah yang seharusnya bisa di optimalkan oleh para mahasiswa,”
Ujar Ndaru, mahasiswa semester III, yang khas dengan rambut panjang dari
Srandakan, Bantul kepada Tim ES EN.
“ Jadi mahasiswa teladan adalah mahasiswa
yang bisa mengoptimalkan bakat dan kemampuanya baik dalam bidang akademi maupun
non akademik.” Ketanya menyimpulkan.
Selain hal-hal tersebut, banyak juga para
mahasiswa yang ES EN wawancarai bahwasanya dalam anggapan mereka bahwa IP bukanlah
satu-satunya instrumen dalam penilaian mahasiswa teladan, IP bukan satu-satunya
tolak ukur keteladanan serta kecerdasan seseorang.
“ bisa jadi mahasiswa yang IP-nya pas-pasan
justru bisa membawa nama baik kampus dengan prestasinya yang lain,”Ujar Fitri
atau yang biasa di panggil sunkid kepada tim ES EN.
Keteladanan seorang mahasiswa memang banyak
jenisnya, diantaranya dalam bidang akademik dan non akademik. Namun tak dapat
kita pungkiri bahwa keteladanan mahasiswa adalah berawal dari prestasi yang
diukir. Mahasiswa yang berprestasi pasti akan menjadi teladan (contoh) yang
akan memacu mahasiswa lain dalam menggali potensi diri.
Jadi
bagi kalian yang cuma pas-pasan nih, gak bisa nunjukin prestasi apa-apa, jangan
harap bisa jadi mahasiswa teladan. Hehe
Makanya, mulai sekarang kita berubah
nyokk... banyak jalan menuju Roma, ada banyak cara untuk menggapai prestasi dan
kesuksesan.
Salam
cerdas dari Tim ES
EN. Hidup Mahasiswa.!
0 komentar:
Posting Komentar