Kuliah sambil jaga warung, kenapa tidak? Bukankah berwirausaha adalah bagian penting dari belajar mebaca peluang sekaligus mencoba keberuntungan? Dengan berwirausaha, mahasiswa akan menjadi peribadi yang mandiri, gigih dan tak gampang menyerah.
Untuk
jadi mahasiswa produktif mulailah memikirkan cara mencari uang. Masih dijamin
atau tidak dijaman orang tua, saat menginjak dewasa, mahasiswa harus mulai
memikirkan bagaimana cara mencari uang untuk sekedar menambah uang saku, memenuhi
kebutuhan peribadi sekaligus meringankan beban orang tua. Artinya, tidak
serta-merta menjadi mahasiswa harus “ngarep” kiriman orang tua. Sebab kehidupan
mahasiswa bukan masa berlelah-leha, namun kesempatan untuk belajar banyak hal
serta membangun jaringan.
Salah satu yang harus dipikirkan adalah mencari akal untuk mencari uang tambahan, tanpa meninggalkan kegiatan utamanya di kampus. Sebab, faktanya, kesuksesan sebagai mahasiswa tidak habya ditandai dengan tingginya IPK (Indeks Perestasi Kuliah), waktu kuliah yang singkat,atau seberapa cepat mendapat pekerjaan setelah lulus. Peridikat sukses layak disematkan pada mahasiswa yang sudah mulai mampu berbisnis atau membuka usaha saat kuliah, karna itu berarti punya pengalaman dan kelebihan yang tidak dimiliki mahasiswa lain.
Di
beberapa universitas banyak mahasiswa yang memanfaatkan lingkungan kampus
sebagai tempat berbisnis, sekaligus mengasah kemampuan berwirausaha, salah
satunya Nonik (19). Ia berujar “ Aku memilih bisnis ‘Online Shop’ menjual
barang-barang bekas yang kualitasnya masih oke. Terkadang adajuga barang yang
masih baru. Menjalankan bisnis ini bagi saya sangat menjanjikan dan asik karna
menambah uang saku, relasi dan yang terpenting bisa memenuhi kebutuhan.”
Memang,
membangun jiwa kewirausahawan dalam diri harus menjadi hal yang utama kedua
saat menjadi mahasiswa karna perkembangan di luar pada saat ini sedemikian
cepat, khususnya dibidang usaha. Meski demikian, tak jarang mahasiswa turun
gengsi ketika mencoba berwirausaha.
***
MENURUT Drs HM Suhadi MM, SALAH SATU DOSEN KEWIRAUSAHAAN di STIA “AAN” Yogyakarta, “ Mahasiswa mahasiswa dibekali kemampuan berwirausahwan melalui teori yang di paparkan saat kuliah dan yang paling penting ialah kemampuaan melihat peluang, skill menegerial dan marketing, hingga paham arti kerja keras dan memiliki ide-ide kreatif sebagai bekal usaha yang menghasilkan,” ujarnya. Apalagi kampus sering menggelar seminar lewirausahaan bagi mahasiswa yang ingin memulai membuka usaha. “ Kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin agar mahasiswa bisa mandiri di dunia kerja. Karna biasanya kampus mengundang para pakar bisnis dan orang-orang yang berasal di bidang usaha,” tambahnya.
Menurut
Selly, salah satu mahasiswa STIA “AAN” yang kini membuka warung makan di Jl.
Balapan dan warung burjo Maharasa91 ia merasa sangat terbantu dengan adanya
pelatihan-pelatihan di kampus. “ Saya juga sering mengikuti seminar diluar demi
mendapatkan ilmu dari mereka yang sudah berpengalaman,” akunya sambil
menambahkan bahwa ia mendapatkan banyak informasi, dan ide dari hasil ikut
seminar dan pelatihan. Ia juga berpendapat, yang perlu diperhatikan dalam
berwirausaha adalah teori dan peraktik harus berjalan seimbang. Sebab ketika
berbicara teori , pasti berkaitan dengan benda mati, sedangkan peraktik berkaitan
dengan manusia yang sangat subjektif karena memiliki hati. Untuk itulah, ketika
saat kuliah berani berwirausaha, mahasiswa akan belajar memahami kehidupan
sebagai mana adanya. Bukan mengikuti arus, tapi tetapi mencoba merubah arus,”
tuturnya.
Pada akhirnya, berbisnis adalah cara paling menyenangkan demi membentuk karakter diri. Selain mendapatkan uang Mahasiswa juga tumbuh jadi peribadi yang gigih, mandiri dan tidak mudah menyerah. Jika menyerah habislah sudah. Sebab memulai bisnis saat kuliah ibarat melakukan suatu pekerjaan dengan dua keuntungan. Makanya, Yuk kuliah sambil Berwirausaha !
Penulis:
Lio Bijumes
0 komentar:
Posting Komentar