Minggu, 02 Juni 2013

100 hari menampaki janji PRESIDEN BEM STIA "AAN"


1 April 2013 merupakan hari dimana 100 hari kerja Ketua DPM dan Presiden BEM. Sosok wanita yang begitu dekat dan hangat dimata rekan-rekannya. Penuh senyum dan selalu ceria, tanpa ada kata GALAU dalam hidupnya (dikampus). Nah dalam konteks ini, kami ingin menyoroti sosok tersebut. Dimana 100 hari kinerja setelah 22 Desember 2012 dilantik.
Wanita itu bisa menjadi pemimpin yang baik ketika ia merasa terpanggil untuk memimpin dan sudah pada waktunya ia memimpin. Dalam konteks tersebut, kemaren pada tanggal 21 april kita merayakan hari Kartini, dimana di negara ini haruslah menyamakan gender (persamaan kodrat antara laki-laki dan wanita).
Laki-laki yang merasa terpanggil itu haruslah berani untuk tampil kedepan. Akan tetapi hal demikianlah yang tidak bisa dicapai untuk menjadi sebuah kenyataan. Kenapa laki-laki bisa kalah dalam pemilihan? Kontekstualnya para pemilih itu hanya memilih orang yang popularitasnya sudah tinggi. Pemilih tidak mengetahui dengan jelas apa visi dan misi yang diusung calon presiden tersebut. “Yang penting saya kenal dia, karena dia bisa aktif merangkul kalangan.” kata salah seorang mahasiswa.
Mengapa para pemegang hak suara itu memilih calon yang popularitasnya sudah naik? Bukankah lebih baik memilih yang sudah mempunyai kapabilitas, bukan popularitas. Seorang yang hanya melihat dari popularitasnya saja, itu akan terlihat setelah masa kerja sudah melewati dari 100 hari. Dalam segi action awalnya memang bagus, setelah melewati 100 hari masa kerja terjadi penurunan.
Hal demikianlah yang ditakuti oleh beberapa kalangan mahasiswa. Mengingat SDM dikampus ini banyak yang wanita, kemungkinan untuk menjadi presiden itu seorang laki-laki sangatlah sulit untuk dicapai. Melihat kinerja SDM yang laki-laki sekarang masih MELEMPEM belum ada mempunyai jiwa untuk berorganisasi, inilah kritikan pedas untuk para laki-laki di kampus ini.
“Mengapa perlu adanya aksi cepat tanggap, kalau ngak ada aksi cepat tanggap negara itu akan repot,” kata seorang mahasiswa.

0 komentar:

Posting Komentar